10 Film Jepang yang Dilarang Tayang Di Indonesia

QOOMAL — Ketika kita berbicara tentang industri film Jepang, kita sering memikirkan karya-karya brilian yang memenangkan penghargaan, cerita-cerita mendalam yang menggugah emosi, serta visual yang memukau. Namun, di balik gemerlap industri film jepang, ada sisi lain yang jarang terungkap: film-film yang, karena berbagai alasan, dilarang tayang. Beberapa dari film-film ini adalah karya seni yang kontroversial, sementara yang lain mungkin menantang norma dan batasan sosial yang di terima di masyarakat.

Tidak boleh tayang bukan berarti kualitasnya rendah. Sebaliknya, banyak dari film-film tersebut yang memiliki potensi artistik tinggi, namun isu-isu yang di dalamnya mungkin terlalu sensitif atau tabu. Apakah itu berkenaan dengan sejarah, politik, atau nilai-nilai sosial, keputusan untuk melarang tayangan film seringkali lebih kompleks daripada sekadar menilai kualitas sinematografinya.

Mengapa Film-Film Ini Tidak Boleh Tayang Di Indonesia?

Artikel ini akan membawa kalian dalam perjalanan mengeksplorasi 10 film Jepang yang dilarang tayang. Melalui kisah-kisah mereka, kita akan mencoba memahami dinamika sosial, budaya, dan politik yang mempengaruhi keputusan tersebut. Sebuah perjalanan ke dalam tabir yang jarang terlihat dari dunia perfilman Negeri Matahari Terbit.

Emperor Tomato Ketchup

film jepang yang dilarang tayang, Emperor Tomato Ketchup

Film karya sutradara Shuji Terayama ini menjadi film jepang yang dilarang tayang karena tidak hanya banyak menampilkan adegan ketelanjangan tapi juga karena banyaknya adegan sadis yang sangat mengerikan dan tidak layak jadi tontonan di Indonesia. Ceritanya sendiri adalah tentang Jepang yang di kuasi oleh anak-anak, Anak-anak yang telah menggulingkan kekuasaan orang dewasa melakukan hal-hal kejam kepada mereka.

Di bawah kekasisaran yang di pimpin oleh kaisar anak laki-laki, Anak-anak yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari orang dewasa melakukan penangkapan,perbudakan, pengeksekusian, hingga pemerkosaan pada koban yang tidak berdaya. Film ini sendiri berformat hitam putih dan tayang pada tahun 1971.

Yuriko’s Aroma (2010)

Yuriko's Aroma (2010), menampilkan unsur Pedofilia

Menampilkan Noriko Eguchi, Shota Sometani, Saori Hara, Noriko Kijima dan Jun Miho film dengan sutradara Kota Yoshida ini dilarang tayang di Indonesia karena secara terbuka menampilkan unsur Pedofilia. Berkisah tentang seorang aromaterapis benama Yuriko memiliki rahasia gelap.

Dia yang berumur 30-an memiliki keahlian membuat orang lain tenang aroma pilihan dan sentuhannya. Namun, Yuriko memiliki rahasia gelap yang mana dia akan merasa sangat terangsang saat mencium aroma seorang murid sekolah menengah berusia 17 tahun bernama Tetsuya.

Grotesque (2009)

Grotesque (2009) mendapatkan gelar film gore paling sadis

Film yang bisa mendapat gelar sebagai film Gore paling sadis di Jepang. Sutradara Koji Shiraishi bersama para pemain seperti Hiroaki Kawatsure, Tsugumi Nagasawa, dan Shigeo Isako berhasil menghasilkan film menampilkan adegan yang sangat brutal. Ceritanya sendiri mengisahkan tentang sepasang kekasih yang di culik oleh seorang doter gila. Di sana mereka harus menerima siksaan yang amat brutal dari sang dokter.

Imprint (2006)

Imprint (2006) karya sutradara Takashi Miike

Film karya sutradara Takashi Miike yang sudah sangat terkenal dengan karyanya yang begitu banyak. Film ini bercerita tentang seorang jurnalis Amerika yang datang ke Jepang untuk mencari kekasihnya, namun menurut seorang pelacur kekasihnya itu sudah meninggal. Sang pelacur pun bercerita tentang bagaimana kekasih jurnalis itu di siksa secara sadis hingga akhirnya meninggal. Dalam cerita sang pelacur penonton akan di pelihatkan kilas balik bagaimana adegan-adegan penyiksaan kekasih jurnalis itu.

Baca juga : Film Horor Thailand

Audition (1999)

Film jepang yang dilarang tayang, Audition (1999)

Film jepang yang dilarang tayang berikutnya adalah Audition. Berdasarkan pada sebuah novel dengan nama yang sama karya Ryu Murakami. Bercerita tentang Shigehiru Aoyama yang harus menjadi single father. Dalam sebuah audisi film untuk perusahaan tempatnya bekerja, dia menemukan seorang wanita yang menarik perhatiannya. Karena sudah menduda selama 10 tahun dan desakan anaknya Aoyama memutuskan untuk mendekati wanita yang menarik perhatiannya itu.

Asami adalah wanita yang menarik perhatian Aoyama. Aoyama menjalin hubungan yang cukup dekat dengan Asami, walaupun reka-rekan kerjanya sudah memperingatkannya tentang ada sesuatu yang tidak beres dengan Asami. Suatu hari, Asami hilang begitu saja entah kemana. Aoyama yang penasaran kemana perginya Asami akhirnya memutuskan mencarinya. Namun apa yang dia temukan adalah rahasia gelap tentang Asami.

Battle Royale (2000)

Film jepang yang dilarang tayang, Battle Royale (2000)

Sesuai judulnya film ini menceritakan tentang pertarungan hingga tersisa satu pemenang. Para siswa-siswi yang sedang melakukan perjalanan sekolah harus mendapati diri mereka di culik oleh sekelompok orang. Mereka harus saling membunuh satu sama lain di sebuah pulau terpencil tak berpenghuni. Pemenangnya adalah satu orang terakhir yang bisa bertahan. Mereka juga harus memakai kalung peledak di leher mereka, yang akan meledak jika dalam tiga hari belum ada pemenang.

Guinea pig 2: Flower Fresh and Blood (1985)

Guinea pig 2: Flower Fresh and Blood (1985)

Film jepang ini dilarang tayang karena mempunyai banyak adegan sadisnya. Seorang samurai menculik seorang wanita yang akan menjadikan tubuh wanita itu sebagai karya seni menakjubkan. Film ini akan memberikan gambaran bagaimana si samurai membuat karya seni dengan memotong-motong tubuh si wanita.

In the Realm of the Senses (1976)

In the Realm of the Senses (1976)

Mengambil cerita dari kisah nyata dari tahun 1936 di Jepang. Sada Abe adalah seorang putri bungsu keluarga kaya. Namun saat usia 14 tahun Abe harus diperkosa oleh teman sekolahnya dan akhirnya dibuang oleh keluarganya karena meresa malu. Abe akhirnya menadi seorang Geisha di Tokyo, namun Abe tidak mahir dalam kesenian dan sudah tidak perawan sehingga dia hanya bisa menjadi Geisha golongan bawah. Dia harus melawani tamu dengan hubungan badan.

Abe sendiri mempunyai hubungan dengan suami orang selama dua minggu, namun laki-laki itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Abe yang merasa cemburu dan ingin memiliki seutuhnya laki-laki itu hanya untuk dirinya, dia memutuskan untuk merencanakan pembunuhan pada laki-laki itu.

Lost Paradise (1997)

Lost Paradise (1997)

Film jepang yang dilarang tayang di Indonesia ini karena tidak bisa lulus sensor karena banyak menampilkan adegan erotis di dalamnya. ceritanya sendiri tentang kisah cinta tragis antara mantan editor majalah dan penata huruf, keduanya merindukan cinta abadi. Koji Yakusho, Hitomi Kuriki, Akira Terao, Toshio Shiba, Tomoko Goshino dan Yoshiro Kimura berperan dalam film ini dengan arahan dari sutradara Yoshimitsu Morita.

Love My Life (2006)

Film jepang yang dilarang tayang, Love My Life (2006)

Film ini memang sangat tidak cocok tayang di Indonesia, karena ceritanya itu sendiri. Bercerita tentang Ichiko seorang mahasiswa berumur 18 tahun membangun hubungan lesbian dengan Eri yang juga seorang mahasiswa berumur 17 tahun. Suatu hari Ichiko yang tinggal hanya ayahnya setelah meninggalnya ibu mereka, menceritakan hubungannya itu kepada ayahnya.

Namun bukannya marah, Ayahnya malah menyetujui hubungan mereka dan menceritakan rahasia dia dan istrinya. Ayah dan ibu Ichiko adalah pasangan suami istri yang mencintai sesama jenis yang menikah karena ingin memiliki anak.

Nah itulah 10 film jepang yang di larang tayang di Indonesia. Beberapa film di atas tidak boleh tayang di Indonesia memang karena menampilkan adegan yang terlalu sadis, tapi adapula yang isi ceritanya tidak memenuhi standar norma di Indonesia.

Tinggalkan komentar