QOOMAL — Dalam dunia perfilman Indonesia, beberapa nama bersinar terang karena dedikasi, talenta, dan keunikan yang mereka bawa ke layar lebar. Tara Basro, tanpa keraguan, adalah salah satu dari nama-nama tersebut. Sejak awal debutnya, Tara Basro telah menarik perhatian kritikus film dan penonton dengan kemampuannya yang luar biasa dalam memerankan berbagai karakter, dari yang sederhana hingga yang kompleks, dengan kedalaman dan nuansa yang mempesona.
Sepanjang kariernya, Tara telah menunjukkan keberanian artistik yang jarang kita temui, sering kali memilih untuk terlibat dalam film-film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberi tantangan secara artistik. Keputusannya dalam memilih peran menggambarkan komitmennya terhadap seni akting, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton yang mengikuti setiap karya yang dia bintangi.
Mari Kita Lihat 9 Prestasi dan Karya Tara Basro di Dunia Perfilman Indonesia
Dengan begitu banyak prestasi dan pengakuan yang telah dia raih, menjadi tugas yang menantang untuk memilih sepuluh film terbaik dari filmografinya yang kaya. Namun, dalam artikel ini, kita akan mencoba untuk menelusuri dan memberikan apresiasi pada sepuluh karya terbaik Tara Basro yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi industri film Indonesia.
The Right One (2014)
Pada Tahun 2014, Film Tara Basro dengan genre komedi drama berjudul The Right One, yang berlatar di Bali. Dalam film tersebut, Tara memerankan karakter Alice Baso, seorang spesialis biologi laut yang berbasis di Bali.
Alice suatu ketika bertemu dengan Jackie Chang, seorang karyawan bank yang terperangkap dalam rutinitasnya. Kedekatan mereka berawal dari pertemuan tidak sengaja tersebut. Mereka menghabiskan waktu, berbagi cerita, dan menyadari bahwa mereka kerap berada di tempat dan waktu yang serupa sebelumnya.
Gundala (2019)
Film Gundala menjadi pintu awal dari Bumi Langit Universe, yang di kenal juga sebagai Jagat Sinema Bumilangit. Gundala, karakter utama dalam film, bersumber dari komik karya Harya Suraminata yang terbit pada 1969. Tara Basro berpartisipasi dalam film tersebut dengan memerankan karakter Wulan, yang dikenal juga sebagai Merpati.
Wulan hidup bersebelahan dengan Sancaka, yang kemudian menjadi Gundala. Sancaka memperoleh kekuatan supernya saat disambar petir setelah di bully preman karena berupaya melindungi Wulan. Wulan, yang terkenal sebagai pemimpin para pedagang pasar melawan preman-preman, nantinya akan bertransformasi menjadi Merpati.
Pendekar Tongkat Emas (2014)
Film tara basro yang tidak kalah menarik adalah Pendekar tongkat emas, genre aksi dan membuat film persilatan semakin menarik. Dalam hal ini tara menjadi karakter yang bernama Gerhana yang menjadi salah satu pemain terbaik pada film tersebut.
Gerhana adalah seorang siswa dari Pendekar Cempaka, yang terkenal sebagai pemilik Tongkat Emas yang legendaris di kalangan pewayangan. Di samping Gerhana, ada juga Biru, Dara, dan Angin sebagai murid Cempaka. Dinamika dan persaingan antar mereka memanas saat Cempaka memutuskan untuk menunjuk salah seorang sebagai penerus Tongkat Emas dan teknik jurus melingkar bumi.
Perempuan Tanah Jahanam (2019)
Setelah kesuksesan film Pengabdi Setan, Tara Basro dan sutradara Joko Anwar kembali berkolaborasi pada 2019 untuk film yang berjudul Perempuan Tanah Jahanam. Film ini tidak hanya mendapatkan pujian di Indonesia tetapi juga di level internasional, termasuk tayang di Sundance Film Festival serta International Film Festival Rotterdam. Dalam film tersebut, Tara Basro berperan sebagai Maya.
Maya adalah seorang yang bekerja di gerbang tol. Suatu hari, seorang lelaki tidak ia kenal mencoba mengancam hidupnya. Kejadian itu mendorong Maya untuk menelusuri latar belakangnya melalui sebuah foto, yang kemudian membawanya ke sebuah desa dengan aura mistis. Meski menghadapi berbagai ancaman, Maya bertekad untuk mempertahankan haknya atas warisan sebuah rumah di desa itu.
Ini Kisah Tiga Dara (2016)
Film yang debut pada 2016 mengambil inspirasi dari drama musikal Tiga Dara karya maestro Usmar Ismail yang populer pada 1956. Ini merupakan adaptasi ketiga dari drama musikal terkenal tersebut. Tara Basro berakting sebagai Ella, putri tengah dari tiga bersaudari, yang terkenal karena kepribadiannya yang hangat dan mudah bergaul.
Ketika mereka semua menghadiri inaugurasi hotel keluarga mereka, sang nenek berencana untuk menjodohkan Gendhis, anak sulungnya, dengan seorang pengusaha, Yudha. Namun, hati Ella juga tertarik pada Yudha. Melihat sikap Gendhis yang tidak peduli, Ella memutuskan untuk mendekatkan diri pada Yudha.
Catatan (Harian) Si Boy (2011)
Film Catatan (Harian) Si Boy menjadi lompatan pertama Tara Basro dalam industri film. Dalam film ini, Tara memerankan karakter bernama Putri sebagai pemeran pendukung dan berinteraksi dengan sejumlah aktor serta aktris terkenal seperti Carissa Putri dan Ario Bayu.
Film tersebut berkisah tentang seorang wanita analitis bernama Nuke yang selalu memegang erat sebuah buku. Anaknya, Natasha, berusaha menemukan pemilik asli dari buku tersebut agar ibunya dapat beristirahat dengan damai. Dalam usahanya, Natasha berkenalan dengan berbagai orang.
Pengabdi Setan (2017)
Film berjudul Pengabdi Setan merupakan salah satu karya terbaik yang menampilkan Tara Basro. Film ini adalah salah satu film horor Indonesia dengan penonton terbanyak dan telah menerima berbagai penghargaan di berbagai festival film, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dalam film tersebut, Tara Basro mengambil peran sebagai Rini.
Rini, berusia 22 tahun, merupakan anak tertua yang memutuskan untuk berhenti kuliah guna fokus pada perawatan ibunya, Mawarni. Ketika Mawarni wafat, Rini merasa memiliki beban besar atas kepergian tersebut. Ia kemudian menjadi sosok yang sulit dipercaya oleh anggota keluarganya, dan hal ini semakin diperparah dengan munculnya peristiwa-peristiwa misterius yang menghantui keluarganya.
A Copy of My Mind (2015)
Di luar kolaborasi dalam film bergenre horor, Tara Basro juga tampil dalam drama arahan Joko Anwar. Penampilannya sebagai Sari di film yang berjudul A Copy of My Mind sukses mengantarkannya meraih penghargaan Piala Citra pada Festival Film Indonesia 2015 sebagai Aktris Terbaik.
Film A Copy of My Mind berkisah mengenai seorang perempuan yang bernama Sari yang bekerja di sebuah salon. Dia memiliki kegemaran menonton film dan sering membeli DVD tiruan. Dalam salah satu kesempatannya, dia berkenalan dengan Alex, seorang yang bertugas membuat subtitle untuk DVD tersebut. Hubungan mereka berdua berkembang hingga akhirnya terjerumus dalam problematika dan tindakan ilegal.
Baca Juga : Film Rachel Amanda
Another Trip To The Moon (2015)
Another Trip to the Moon adalah film dari Indonesia menawarkan pendekatan yang berbeda dari biasanya. Film fantasi ini dikenal karena narasinya yang tidak menggunakan dialog. Film tersebut pernah bertanding dalam Tiger Awards Competition serta International Film Festival Rotterdam 2015. Tara Basro berperan sebagai tokoh sentral, Ara.
Ara adalah putri dari seorang dukun, Laras, yang hidup terpencil di hutan. Ketika Laras wafat, tubuhnya melayang ke langit via UFO sebelum akhirnya diambil oleh sosok Manusia Anjing. Manusia Anjing membawa Ara menuju kota dan bersama-sama mereka memiliki keturunan. Namun, Ara merasa hidupnya di kota tidak memberikan kebahagiaan.
Dari film-film yang telah kita ulas, jelas bahwa Tara Basro merupakan salah satu permata di dunia perfilman Indonesia. Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, dia telah membuktikan diri sebagai salah satu aktris terbaik di tanah air. Film-film yang dia bintangi tidak hanya menyuguhkan cerita yang menarik, tetapi juga permainan akting yang memukau. Tak heran jika Tara Basro kini menjadi salah satu aktris yang paling dihormati dan diidolakan. Semoga karya-karya berikutnya akan terus memperkaya khazanah film Indonesia.